Kupang – Warga desa perbatasan sering menghadapi tantangan terkait penerangan jalan yang terbatas, yang bisa berdampak pada keamanan dan kenyamanan mereka, terutama di malam hari.
Keluhan ini disampaikan Warga Desa Kewar, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu kepada Anggota DPRD NTT, Klara Motu Loi saat melakukan reses beberapa waktu lalu.

“Masyarakat minta penerangan lampu jalan. Desa ini merupakan daerah tapal batas jadi keamanan TDK terjamin. Mereka juga minta di buka pasar batas supaya tidak ada lagi penyelundupan,” jelas Klara kepada media ini pada Minggu 30 Maret 2025.
Keluhan ini, kata Klara menunjukkan bahwa warga menghadapi tantangan terkait penerangan jalan dan pasar karena dia hal tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan serta mencegah potensi masalah sosial dan ekonomi.
Menurutnya, penerangan jalan yang memadai sangat penting untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan, terutama di daerah yang terletak di wilayah perbatasan.
Sementara itu, pasar dapat memberikan fasilitas bagi masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi dengan lebih aman, serta mengurangi risiko penyelundupan barang ilegal yang mungkin terjadi tanpa pengawasan yang tepat.
Dia menambahkan, penguatan infrastruktur seperti penerangan jalan dan pasar di daerah perbatasan juga bisa menjadi cara untuk meningkatkan kontrol terhadap aktivitas ilegal dan memperbaiki ekonomi lokal.
“Selain itu, pasar yang teratur bisa menjadi pusat perdagangan yang sah dan sehat, sehingga memperkecil kemungkinan penyelundupan barang atau perdagangan ilegal,” kata Anggota DPRD NTT dari Fraksi PKB ini.