Kupang – Kematian ternak Babi di NTT akibat terserang virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika telah menyerang di seluruh kabupaten.
Akibatnya, banyak peternak babi baik peternak besar maupun peternak kecil atau rumahan alami kerugian dan berdampak pada pendapatan masyarakat.

Menyikapi masalah ini, Anggota Komisi II DPRD NTT, Pendeta Junus Naisunis meminta pemerintah menyalurkan bantuan bibit ternak babi kepada masyarakat yang terdampak ASF.
Bantuan bibit ternak babi ini bertujuan untuk pemulihan ekonomi masyarakat dan peternak pasca kematian babi akibar terserang ASF.
“Kita minta pemerintah melalui instalasi bibit milik dinas peternakan bantu masyarakat dengan siapkan bibit,” ujar Naisunis di Kupang pada 12 Maret 2025.
Anggota Fraksi PKB ini juga mengharapkan pemerintah membantu masyarakat dan peternak dengan menyiapkan obat-obatan, vitamin dan juga desinfektan.
“Harus pula diikuti dengan sosialisasi terus menerus kepada masyarakat tentang cara antisipasi penularan dan penyebaran virus ini,” ujarnya.
Dia mengatakan, kematian ternak babi akibat ASF sangat berdampak pada pendapatan masyarakat.
Pasalnya, ternak babi merupakan salah satu motor penggerak ekonomi dan berhubungan dengan budaya.
“Kalau tidak ada bantuan maka akan jadi kesulitan besar bagi masyarakat. Akan ada efek bagi ekonomi masyarakat,” tutupnya.