Kupang – Kunjungan Kelembagaan DPRD NTT pada Selasa (25/2/2025) lalu di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menemukan ada aset milik Pemprov NTT yang ditelantarkan.
Hal ini disampaikan Anggota DPRD NTT, Klara Motu Loi kepada wartawan di Kupang pada Senin 3 Maret 2024.

Klara menerangkan, dua aset tersebut berupa Kapal Motor (KM) Baswara Bahari 1 dan KM Baswara Bahari 2.
Kapal kelas Glass Button, kata Klara merupakan bantuan hibah dari pemerintah pusat melalui kementerian perhubungan pada tahun 2022 guna mendukung potensi pariwisata di Labuan Bajo.
“Aset pemerintah provinsi berupa dua kapal yang tidak bisa beroperasi karna tidak ada dana operasional,” kata Anggota Komisi II DPRD NTT ini.
Anggota DPRD NTT dari Fraksi PKB menyayangkan dua aset potensial untuk membantu pendapatan daerah tidak dimanfaatkan dengan baik.
Menurutnya, pemerintah seharusnya menyampaikan kepada DPRD terkait kendala dan kesulitan karena kekurangan biaya operasional.
Menurut Klara, pemerintah terkesan menelantarkan dua aset strategis miliknya karena hanya kekurangan biaya operasional.
“Pemerintah terkesan menututupi hal ini. Kami merasa ada unsur penelantaran karena sudah dua tahun tidak ada laporan,” ungkapnya.
Dirinya berharap, di masa kepemimpinan Melky-Johni, seluruh aset milik Pemprov NTT dapat dimanfaatkan guna mendukung sumber pendapatan.
“Dewan optimis pemerintahan sekarang mampu mengelola sumber pendapatan dengan memanfaatkan aset-aset strategis,” tandasnya.