Menu

Mode Gelap
Dewan Minta Kontraktor Jaga Kualitas Proyek Pembangunan Jembatan Bliko di Flotim Gubernur Melky Tutup Program Bangun Karya 44 UMKM dari 44 Desa Meriahkan Launching OVOP 10 Catatan Kritis Fraksi Persatuan Hanura Terhadap RPJMD NTT  Mencermati Sengketa Tanah Suku di Ketemukungan Oenutnanan Oeana SoE dan Penetapan Kawasan Hutan Laob Tumbesi Pemprov NTT Diminta Perbaiki Ruas Jalan Provinsi dan Bangun SMA di Luaholu Rote Ndao 

Politik

Ana Waha Kolin Gandeng PLN Saat Reses di Desa Tenawahang

badge-check


					Anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin saat reses di Desa Tenawahang, Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur Perbesar

Anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin saat reses di Desa Tenawahang, Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur

Kupang – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ana Waha Kolin menggelar reses Sidang II Masa Sidang Tahun 2024-2025 di Desa Tenawahang, Kecamatan Titehena Kabupaten Flores Timur.

Bertemu dan berdialog dengan warga di Desa Tenawahang pada Kamis 20 Maret 2025, An Kolin menggandeng PLN Flores Timur.

Reses di Desa Tenawahang tepatnya merupakan titik ke 14 dari 17 titik yang direncanakan. Dari 14 titik yang telah dilakukan, 5 titik reses dilakukan di Lembata dan 9 titik dilakukan di Flotim.

An Kolin mengatakan, kehadiran PLN saat reses di Desa Tenawahang dikarenakan permintaan warga yang menginginkan kehadiran PLN saat reses.

“Karena warga ingin mendengar langsung dari PLN tentang kemasan meteran baru dan juga pemasangan meteran untuk gua Maria,” kata An Kolin sapaan dari Ana Waha Kolin kepada media ini pada Kamis 10 Maret 2025.

Reses ini juga jadi momentum An Kolin menjelaskan kepada warga tentang kondisi fiskal atau keuangan Provinsi NTT akibat dari kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.

Efisiensi anggaran ini berdampak pada pemangkasan dana pokok pikiran (Pokir) tahun anggaran 2025.

Sekretaris Komisi IV DPRD NTT juga mengatakan bahwa reses di Desa Tenawahang ia menerima aspirasi warga berkaitan dengan pendidikan dan pembangunan infrastruktur.

Masalah pendidikan yakni kekurangan guru ASN di SMA Negeri 1 Titehena. Semua guru dan tenaga kependidikan dibiayai dari dana komite sekolah.

Sedangkan usulan di bidang infrastruktur adalah pembangunan jembatan, pembangunan gereja, dan usulan pembangunan jalan usaha tani.

Kendati terkendala adanya efisiensi anggaran, ia mengaku tetap menjaring dan menampung aspirasi warga dan akan diteruskan kepada pemerintah.

“Ada banyak persoalan di NTT. Pemerintah akan mengintervensi sesuai skala prioritas. Kita berharap, usulan warga dapat direspon,” harapnya.

Anggota DPRD NTT dari Fraksi PKB ini berharap kebijakan efisiensi anggaran ini tidak dilanjutkan di tahun 2026.

“Kita berharap Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran ini hanya berlaku di tahun 2025 saja,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

10 Catatan Kritis Fraksi Persatuan Hanura Terhadap RPJMD NTT 

20 Mei 2025 - 07:16 WIB

Pemprov NTT Diminta Perbaiki Ruas Jalan Provinsi dan Bangun SMA di Luaholu Rote Ndao 

16 Mei 2025 - 04:07 WIB

Pemerintah Diminta Buka Jalur Alternatif Menuju Amfoang 

14 Mei 2025 - 04:06 WIB

Dewan Minta Pemprov Revisi Pergub Tata Niaga Ternak

14 Mei 2025 - 03:21 WIB

Dishub Diminta Selesaikan Polemik Angkutan Sewa Khusus di Kota Kupang

6 Mei 2025 - 15:50 WIB

Trending di Ekonomi